September 08, 2014

Mie Jomen

Bosan dengan makanan bersantan selama lebaran, akhirnya saya dan si Bapak berburu Mie Ayam. Berbekal informasi dari internet, kita sepakat untuk mencoba Mie Jomen, yang ternyata singkatan dari Mie Ijo Kebumen :)). Terletak di pinggir jalan raya Buaran, tempat makan ini cukup unik, dengan hiasan potongan koran di sekeliling dindingnya dan langit-langitnya dilapisi kardus bekas. Tapi karena atapnya yang tidak terlalu tinggi, jadi ruangan disini lumayan pengap dan panas. Untungnya waktu saya kesana sedang tidak ramai pengunjung.

Sesuai namanya, menu yang jadi andalan disini mie hijaunya, meskipun ada mie kuning biasa juga. Menurut penjualnya, warna hijau berasal dari daun suji dan daun pandan. Berhubung masih nuansa lebaran, jadi tidak semua menu ada. Saya sendiri memilih Mie Jomen Pangsit Rebus (Rp 16.000). Isinya standar mie ayam pada umumnya, suwiran ayam + sawi.



Si Bapak pesan Ramen Ijo dengan telur hitam (sekitar 20.000 an). FYI, telur hitam itu ternyata telur pindang ha..ha.. Menu ini punya level pedas berbeda-beda dan isinya cukup padat, toge + suwiran ayam + sawi putih.



Overall, soal rasa standar mie ayam. Mungkin ada rasa unik yang muncul dari perpaduan daun suji dan pandan. Saya pribadi suka dengan pangsit rebusnya.


No comments:

Post a Comment