Everything happens for a reason....

Buat saya tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Everything happens for a reason...bahkan jatuhnya daun saja sudah ada yang mengatur. Kalau memang sudah ditakdirkan terjadi, rasanya semesta mendukung *halah bahasanya*. Kalau sudah ditakdirkan bertemu, mau seisi dunia menghalangi ya tetap aja ada jalannya . Makanya saya selalu senang dengar cerita bagaimana orang-orang bertemu dengan pasangan hidupnya, yang kadang kalau dipikir dengan logika gak masuk. Ada seorang tetangga saya yang bertemu dengan suaminya karena kebetulan tiap hari naik mikrolet yang sama dan turun di tempat yang sama pula. Coba kalau dianalisis pakai logika, pertama, ada berapa ribu (kalau ribu terlalu banyak mungkin ratus) mikrolet di Jakarta, kenapa qo ya mereka bisa naik mikrolet yang sama setiap hari. Kedua, mikrolet itu kan isinya puluhan orang, qo ya perhatiin aja hi..hi..kalau tidak ada campur tangan Tuhan rasanya tidak mungkin. 

Saya jadi ingat percakapan saya dengan seorang ibu-ibu dari bagian lain di kantor. Sebuah percakapan khas wanita kalau lagi di toilet :

Ibu-ibu : "kita tuh jadi perempuan jangan judes-judes, nanti laki-laki takut sama kita. Kita                             kan gak tau dimana bisa ketemu sama jodoh kita. 

Saya : "(berusaha ramah) oh gitu ya bu.."

Ibu-ibu : " iya...saya aja ketemu sama suami saya di metromini. Jadi pasang muka ramah aja"

Saya : "(ketawa miring) iya bu...*sambil cari-cari kaca* 

Untungnya saya sudah kebal dengan komentar macam ini...habis gimana donk, sudah cetakan mukanya begini dari sananya ha..ha..  Anyway intinya, ini bukti lagi bahwa kalau Tuhan sudah berkehendak semua jadi mungkin. 

Aaah jadi pingin cerita pertemanan saya dengan salah satu teman chatting saya. Ada satu teman chatting yang masih berhubungan baik sampai sekarang, whoooah saya baru sadar kalau ternyata kita berteman sudah sekitar 7 tahunan (kalau berkeluarga mungkin anaknya udah masuk SD ya ha..ha..). Awalnya dari rasa penasaran sama yang namanya chatting di room (karena saya biasa chatting dengan teman yang sudah saya kenal). Bertemulah saya dengan si teman ini. Nyaman rasanya berbincang dengan teman saya ini, dan yang paling saya suka, di awal-awal pertemanan tidak ada salah satu dari kita yang minta foto, seperti yang  sering dengar dari beberapa kawan. Yang saya ingat pembicaraan kita selalu bertopik dan dalam bahasa Inggris *saya lupa alasannya kenapa* hi..hi.. jadi setiap hari kita mulai dengan "what's our topic for today"  dan ini bisa random banget. Mulai dari kerjaan masing-masing, yang makin lama kadang ke keluarga kita dengan tetap menghargai privasi masing-masing. Semacam ada peraturan tidak tertulis diantara kita untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri he..he.. Mungkin itu yang membuat saya betah ngobrol selama 7 tahun sama teman saya ini. Sempat putus hubungan sama sekali sekitar tahun 2008an, kita kembali "dipertemukan" melalui dunia per-chatting-an. Saya ingat waktu itu sedang tugas di Aceh dan mati gaya karena perjalanan selama 8 jam dari Takengon ke Banda Aceh. 

Ternyata satu sapaan yang awalnya saya pikir virus yang memakai ID salah satu kontak saya di YM itu gak lain gak bukan teman baik saya.... dan seperti dulu, kita masih bercerita setiap hari :))

It always nice having chat with you....