July 05, 2007

Why Men Don't Listen and Women Can't Read Map

Agak panjang sich..tapi bagus qo bukunya... 
Inti dari buku tersebut adalah bahwa cowok dan cewek
itu sebenernya telah berevolusi secara fisik tapi
masih membawa kebiasaan dari cowok-cewek jaman purba. 
 
Pas jaman purba kan cowok berburu, cewek tinggal
digua. Cowok melindungi, cewek mengurus anak.
Sebagai akibatnya, tubuh dan otaknya pun
Berkembang mengikuti kebiasaan jaman purba ini.
 
Selama jutaan tahun, struktur otak cowok dan cewek
terus berubah dengan caranya masing-masing. 
Sampailah kita pada jaman modern ini, dimana
ternyata cowok dan cewek itu berbeda dalam memproses
informasi yang masuk ke otaknya. Jalan pikirannya
memang berbeda.
Pengertiannya akan suatu hal pun berbeda.
Persepsi, prioritas dan tingkah lakunya juga beda.
 
KASUS MENTEGA DI KULKAS
 
Setiap cewek di dunia pasti pernah mengalami ini.
Kisahnya berawal dari cowok yang berdiri di depan
kulkas yang terbuka...
 
Cowok : "Menteganya mana ya?" 
Cewek : "Di dalam kulkas."
Cowok : "Nggak ada tuh" - sambil celingak-celinguk ke dalam kulkas...
Cewek : "Kok bisa nggak ada? Dari dulu juga Ditaruh di kulkas." 
Cowok : "Mana? Nggak ada. Gue udah cari. 
 Nggak ada apa-apa tuh di kulkas."
 
Terus si Cewek akhirnya harus ikutan ke dapur ikutan
ngelongok ke kulkas dan......secara ajaib bin sulap,
tangannya udah megang mentega. 
Apa komentar selanjutnya dari si Cowok?
 
"Ditaruhnya di situ sih...terang aja tadi nggak keliatan!"
 
Kejadian semacam ini juga terulang kembali, ketika
si cowok mencari selai Strawberry dan tidak ketemu. 
Dia hanya menemukan selai Nanas, padahal selai
Strawberry itu ada di belakang selai Nanas... cowok.....cowok...
 
Cowok kadang ngerasa cewek suka ngerjain mereka
dengan cara ngumpetin barang-barang di laci atau lemari. 
Baik itu mentega, selai, gunting, handphone, kunci
mobil, kunci rumah, dompet - semuanya sih sebenernya
ada di situ. Tapi entah kenapa mata cowok kayaknya
nggak bisa ngeliat.
 
Alasan sebenernya nih adalah karena cewek punya jangkauan sudut 
pandangan yang lebih besar daripada cowok.
Bila diukur dari hidung, bisa mencapai 45° ke arah kiri-kanan-atas-bawah, 
bahkan ada yang mencapai 180°.

Jadi cewek bisa liat isi kulkas atau lemari tanpa menggerakkan 
kepalanya. Sementara cowok kalo ngeliat sesuatu lebih terfokus 
dan otaknya memproses seolah mereka ngeliat dalam terowongan yang panjang.
Alhasil, mereka bisa ngeliat jelas dan akurat apa yang ada tepat di
depan mata dan jaraknya lebih jauh, hampir mirip seperti ngeliat 
lewat teropong!

Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa otak Cowok mencari kata 
M-E-N-T-E-G-A atau S-T-R-A-W-B-E-R-R-Y di kulkas.
Kalo kotak mentega atau botol selainya salah arah, udah nggak keliatan 
deh. Makanya selama mencari kepalanya celingukan terus karena berusaha 
menemukan benda yang 'hilang' tersebut.
Sebenernya ada implikasi lain dari perbedaan besar sudut pandang ini.
Dengan sudut pandang yang jauh lebih besar dari cowok, 
mata cewek bisa ngelaba tanpa perlu takut ketahuan.
Sementara kalo cowok, udah pasti kena tuduh atau ketangkep basah kalo
matanya lagi jelalatan.
 
Penelitian mengungkapkan bahwa: mata cewek ngeliat bodi-bodi cowok 
sama seringnya, bahkan lebih sering, daripada cowok ngeliatin bodi-bodi cewek. 
Tapi, dengan daya pandang yang jauh lebih superior, cewek jarang ketahuan...
(thanks God I'm woman ) 
 
KENAPA CEWEK BISA NGOMONG TERUS?
 
Dalam struktur otak cewek, kemampuan untuk berbicara terutama ada 
dibagian depan otak kiri dan sebagiankecil di otak sebelah kanan. 
Sementara buat cowok, kemampuan berbicara dan bahasa itu bukan kemampuan
otak yang kritis. Adanya pun cuma di otak kiri dan tidak ada area yang 
spesifik. Jadi jangan heran kalau cewek seneng ngomong dan banyak pula yang
diomongin, karena kedua belah otaknya mampu bekerja sekaligus.
 
Otak cowok itu terkotak-kotak dan mampu memilah-milah informasi yang 
masuk. Di malam hari, setelah seharian penuh beraktivitas, cowok bisa 
menyimpan semuanya diotaknya. Sementara otak cewek tidak bekerja seperti itu 
informasi atau masalah yang diterimanya akan terus
berputar-putar dalam otaknya. Dan ini nggak akan berhenti
sampe dia bisa mencurahkan isi otaknya alias curhat.
Oleh sebab itu, kalo cewek bicara, tujuannya adalah untuk
mengeluarkan uneg-unegnya, bukan untuk mencari kesimpulan atau solusi.
 
Cewek juga berusaha membangun hubungan lewat pembicaraan. Rata-rata
cewek bisa bicara 20 ribu kata dalam sehari.
Sementara cowok hanya sekitar 7 ribu kata sehari. Perbedaan ini kelihatan
jelas ketika jam makan malam tiba.
Cowok sudah menghabiskan 7 ribu katanya dan nggak mood untuk bicara
lebih lanjut.
Persediaan si cewek tergantung dari apa yang sudah ia lakukan sepanjang
hari. Kalau dia sudah banyak berbicara dengan orang lain hari itu, 
dia pun akan sedikit berbicara. Kalau dia tinggal di rumah saja,
mungkin ia sudah menggunakan 3 ribuan kata. Jadi masih ada 17 ribu lagi!
 
Cowok cuman bisa melakukan satu hal pada suatu waktu! Semua penelitian
yang ada menemukan bahwa otak cowok lebih terspesialiasi, terbagi-bagi. 
Otak cowok berkembang sedemikian sehingga mereka hanya dapat berkonsentrasi 
pada satu hal yang spesifik pada suatu saat, sehingga sering mereka bilang 
mereka bisa ngerjain semuanya tapi 'satu-satu donk'.
 
Kalo cowok minggirin mobil untuk baca peta, biasanya dia juga akan
ngecilin suara radio atau tape.
Banyak cewek yang bingung kenapa. Kan bisa aja baca peta sambil
denger radio dan bicara. 
Kenapa cowok bersikeras ngecilin suara TV kalo ada telepon? Atau kadang
cewek suka bingung: "Kalo dia lagi baca koran atau nonton TV, kok dia
nggak bisa denger tadi gue bilang apa?"
 
Jawabannya adalah karena sedikit sekali jaringan yang menghubungkan 
otak kiri dan kanan cowok, sehingga kalo cowok yang lagi baca koran atau
nonton TV di-scan otaknya, kita bakal tau bahwa dia seketika itu juga jadi tuli.
 
Sementara otak cewek punya konstruksi yang memungkinkan cewek melakukan 
banyak hal sekaligus.
Cewek bisa melakukan banyak hal yang sama sekali nggak berhubungan pada
waktu bersamaan, dan otaknya nggak pernah putus, selalu aktif! Cewek bisa
bicara di telpon, pada saat yang sama masak di dapur dan nonton TV. 
Atau dia bisa nyetir, dandan, dengerin radio dan bicara lewat hands-free.
 
Lain halnya dengan cowok, pernah terjadi juga kejadian begini. Si cowok
emang udah lapar banget
 dan dia makan dengan lahapnya di meja makan. Nah,
kebetulan di atas meja itu ada beberapa surat yang hari itu dikirim untuk 
setiap penghuni flat. Sambil si cowok makan, tangannya membuka satu amplop surat,
maksudnya ingin makan sambil baca surat miliknya... tapi apa yang
terjadi, cowok itu salah buka surat, dia buka surat orang lain, hehehe.....
bener-bener dah terbukti kalo "Man can't do more than one task at the same time".
 
Tapi karena cewek bisa pakai 2 sisi otaknya secara bersamaan, banyak
cewek yang bingung ngebedain kanan dari kiri. Sekitar 50% cewek nggak 
bisa secara langsung nunjuk mana kanan dan mana kiri kalau ditanya.
Tapi cowok bisa secara langsung mengidentifikasi kanan dari kiri.
Sebagai akibatnya, cewek sering dimarahin cowok karena nyuruh mereka belokin
mobilnya ke kanan padahal maksud mereka sebenernya adalah belok kiri.
 
STRATEGI SEPATU 'BIRU ATAU EMAS'
 
Alkisah Bambang dan Fenny sedang
 siap-siap untuk pergi ke pesta. Fenny
baru aja beli baju baru dan pengen banget keliatan cantik. Dia pegang 2 pasang
sepatu, sepasang warna biru, sepasang warna emas.
Lalu dia bertanya ke Bambang, dengan pertanyaan yang paling ditakutin cowok,
"Bang, yang mana yang musti Fenny pake dengan baju ini ya?"
 
Keringet dingin Bambang mulai keluar. Dia sadar sebentar lagi bisa muncul masalah.
"Ahh...umm...yang mana aja yang kamu suka, sayang," gitu jawab Bambang. 
 
"Ayo donk Bang," kata Fenny lagi, nggak sabaran, "Yang mana yang
keliatan lebih bagus.....yang biru atau yang emas?"
 
"Kayaknya yang emas deh!" jawab Bambang dengan gugup.
 
"Emangnya yang biru kenapa?" tuntut Fenny.
 
"Kamu emang dari dulu nggak pernah suka sama yang Biru! Aku beli
mahal-mahal dan kamu nggak suka, kan?"
Bambang dalem hatinya mungkin udah dongkol, "Kalo nggak mau denger 
pendapatku, kok tadi nanya!"
 
Bambang pikir tadi dia disuruh menyelesaikan suatu masalah, tapi ketika
masalahnya sudah ia selesaikan, Fenny malah kesel. Fenny sebenarnya sedang
menggunakan bahasa yang tipikal cewek alias cuman
cewek yang ngerti: bahasa tidak langsung atau kerennya indirect speech.
 
Fenny sebenernya udah mutusin mo pake sepatu yang mana dan tidak sedang
minta pendapat; yang dia inginkan adalah konfirmasi dari Bambang
bahwa ia terlihat cantik.
 
Memang cewek kalo ngomong biasanya menggunakan indirect speech alias
memberikan isyarat tentang apa yang sebenarnya dia inginkan. 
Tujuannya adalah untuk menghindari konflik atau konfrontasi sehingga bisa 
terjalin hubungan yang harmonis satu sama lain.
Indirect speech biasanya menggunakan kata-kata seperti:'kayaknya', 'sepertinya' 
dan sebagainya.
 
Ketika cewek bicara menggunakan indirect speech ke cewek lain, tidak 
pernah ada masalah - cewek lain cukup sensitif untuk mengerti
maksud sebenarnya. Tapi, bila dipakai untuk bicara dengan cowok, 
bisa berakibat fatal!
 
Cowok menggunakan bahasa langsung atau direct speech dan mereka 
mengambil makna sebenarnya dari apa yang
orang lain katakan. Tapi sebetulnya dengan sedikit kesabaran dan 
banyak latihan, cowok dan cewek bisa kok belajar untuk mengerti satu sama lain.
 
Jadi kembali ke persoalan sepatu biru atau emas, bagaimana solusinya 
untuk kaum cowok?
Sangatlah penting bagi kaum cowok untuk tidak memberikan jawaban secara langsung.
Bila kita re-wind situasi tadi, Bambang harusnya bertanya, "Kamu udah
milih yang mana, sayang?" 
 
Dan jawaban berikutnya biasanya, "Ehm.....aku pikir aku bisa pake yang emas..."
karena memang pada kenyataannya Fenny udah milih yang emas.
 
"Kenapa yang emas?" tanya Bambang, sambil tersenyum cerdik. 
 
"Soalnya aku bakal pake asesoris warna emas dan bajuku ada pola
keemasannya",
 demikian jawab Fenny.
 
Bambang kemudian dengan yakin akan bisa menjawab, "Wow!Pilihan kamu bagus tuh Fen!
Kamu bakal keliatan paling cantik nanti!"
 
Dijamin malam itu Bambang akan sangat bahagia.
 
SEBETULNYA APA SIH YANG KITA INGINKAN?
 
Dalam suatu survey yang melibatkan lebih dari 15 ribu cewek dan cowok
umur 17 - 60 tahun, terungkap apa yang cewek inginkan dari partner
long-termnya dan apa yang cowok pikir cewek inginkan.
 
A. Yang cewek inginkan:
1. Kepribadian
2. Humor
3. Sensitivitas
4. Kepandaian
5. Bodi yang bagus 
 
B. Yang cowok pikir cewek inginkan:
1. Kepribadian
2. Bodi yang bagus
3. Humor
4. Sensitivitas
5. Wajah yang tampan
 
Studi ini menunjukkan bahwa cowok sebenernya cukup mengerti apa yang
cewek-cewek inginkan. 
Sekarang kita lihat apa yang cowok inginkan dan apa yang cewek pikir
cowok inginkan.
 
C. Yang cowok
 inginkan:
1. Kepribadian
2. Wajah yang cantik
3. Kepandaian
4. Humor
5. Bodi yang bagus
 
D. Yang cewek pikir cowok inginkan:
1. Wajah yang cantik
2. Bodi yang bagus
3. Dada yang besar
4. Pantat yang ok
5. Kepribadian
 
Ternyata cewek kurang tahu kriteria yang cowok-cowok inginkan sebagai
partner hidupnya.
Cewek membuat asumsi berdasarkan tingkah laku yang mereka lihat atau
dengar tentang cowok,
yaitu cowok yang matanya terbelalak dan mulutnya terbuka kalau melihat
bodi cewek.
 
Daftar A adalah kriteria jangka pendek dan panjang dari apa yang cewek 
inginkan dari pasangannya.
Sementara untuk cowok, daftar D adalah apa yang dia cari pertama kali
ketika bertemu dengan cewek,
tapi daftar C adalah apa yang dia cari untuk hubungan jangka-panjang.
Jadi gimana donk??? 
 
Jadi bisa disimpulkan kalo cowok-cewek itu memang makhluk paling unik
yang Tuhan ciptakan, dan butuh
 pengertian dari kedua pihak supaya
komunikasi dan hubungan cintanya bisa langgeng.
 
 
Catatan kecil:
Nama-nama yang disebut di atas adalah fiktif, kesamaan nama dan tempat hanyalah 
kebetulan belaka. Isinya jangan 100% dianggap benar, karena ini semua tergantung 
pada species cowok - ceweknya. 
Dan setiap penggunaan kata cowok atau cewek maksudnya adalah
cowok dan cewek pada umumnya. Kalau ngerasa nggak seperti yang 
dideskripsikan, patut bersyukur donk, berarti anda memang unik
dibanding yang lain. Peace ahhh!


taken from: 
"Why Men Don't Listen & Women Can't Read Map" 
by Allan & Barbara Pease




No comments:

Post a Comment